PERBEDAAN
ANGGOTA SISTEM TATA SURYA
MATAHARI
Matahari
adalah benda langit terbesar di Tata Surya. Ia terdiri atas gas yang sangat
panas dan berpijar. Setiap detik, terjadi ledakan diseluruh permukaannya,
matahari sendiri merupakan bom nuklir yang sangat besar. Ledakan di permukaannya sama dengan energi
yang dipancarkan oleh jutaan bom atom. Mereka menghasilkan
kobaran-kobaran api yang besarnya 40 hingga 50 kali besar bumi.
Matahari bagaikan bola api yang memancarkan panas dan
cahaya yang sangat kuat dari permukaannya. Jika tidak ada matahari, sepanjang
hari akan gelap, dan permukaan bumi akan tertutup es. Yang pasti, tidak akan
ada kehidupan di bumi ini.
Sinar matahari sangatlah terang. Mungkin kita pernah
mencoba menatap matahari di siang yang cerah. Setelah beberapa detik, mata kita
akan merasa silau bukan? Karena cahayanya yang sangat terang, menatap matahari
secara langsung sangat berbahaya bagi mata. Demikian pula berjemur di terik
matahari dalam waktu lama di musim panas juga berbahaya. Beberapa bagian
kulit kita akan terbakar, dan hanya bisa disembuhkan oleh dokter. Terutama di
musim panas, matahari sangatlah panas. Tetapi, jarak matahari jutaan kilometer
jauhnya dari bumi kita, dan hanya seper dua ribu dari panas matahari yang
sampai di bumi.
PLANET
Telah disebutkan
sebelumnya bahwa planet adalah benda
langit yang berevolusi mengelilingi bintang. Dibagian ini, akan kita
amati planet-planet di tata surya dimana bumi kita berada. Jika kita menganggap
bahwa tata surya adalah lingkaran, matahari tepat di tengahnya.
Pluto
adalah planet di lingkaran terluar. Pluto adalah planet terkecil dan terjauh dari matahari. Sangat sulit
mengamati planet ini, bahkan teleskop Hubble hanya mampu menunjukkan sekilas
permukaannya. Planet ini sungguh merupakan tempat yang dingin. Suhunya sekitar
-238 o C (-396 o F). Di musim dingin, ketika suhu
permukaan bumi sekitar -2 atau -3 o C (28 atau 26 o F),
maka akan membeku. -238 o C (-396 o F) adalah 100 kali
lebih dingin daripada suhu bumi terdingin untuk kita bisa hidup walau sulit.
Kedinginan itu akan mengakhiri hidup kita. Dari sisi luar, Pluto nampak seperti
bola yang tertutup es.
Mendekati matahari, kita akan menjumpai Neptunus. Planet ini juga sangat
dingin; suhu permukaannya sekitar -218°C (-360°F). Atmosfernya mengandung gas yang
beracun bagi manusia. Disamping itu, badai yang kecepatannya mencapai 2.000
kilometer (1,250 mil) per jam bertiup di permukaannya.
Bergerak kembali ke matahari, di tengah-tengah
lingkaran, kita temui Uranus. Uranus
adalah planet terbesar ke-tiga di Tata Surya. Suhunya -214oC
(-353oF), berarti planet ini sudah cukup dingin untuk membekukan
kita dalam sedetik. Atmosfirnya mengandung gas beracun yang tentunya tidak akan
memberikan kehidupan.
Jika perjalanan kita teruskan ke arah matahari, akan
kita jumpai Saturnus. Ia adalah planet
terbesar kedua dalam tata surya, dikenal dengan cincin yang
melingkarinya. Cincin ini terbuat dari gas, batu-batuan, dan es. Suhu planet
ini sekali lagi tidak sesuai bagi kehidupan manusia: -178°C (-288°F).
Semakin mendekati matahari, kita berjumpa dengan
Jupiter, planet terbesar dalam Tata Surya. Jupiter adalah planet yang besarnya 11 kali planet bumi. Keadaan
planet ini pun tidak sesuai untuk hidup, dan merupakan tempat yang sangat
dingin.
Setelah Jupiter adalah Mars.
Mars adalah planet mati yang tidak pernah dibandingkan dengan bumi.
Tidak ada kehidupan di Mars. Ada beberapa alasan: Pertama, atmosfir Mars
merupakan campuran mematikan yang mengandung karbon dioksida pekat. Kedua, tak
ada air disana. Ketiga, suhu di Mars sekitar -53oC (-63oF).
Terakhir, terdapat angin yang sangat kuat serta badai pasir yang terjadi setiap
saat.
Planet biru yang muncul setelah Mars adalah Bumi. Kita
akan membicarakannya di bab terakhir buku ini. Sementara itu, ingatlah
anak-anakku, Bumi adalah satu-satunya planet yang memungkinkan bagi adanya
kehidupan.
Semakin dekat ke matahari, pencarian kita akan sampai
di planet Venus. Venus merupakan bintang paling terang setelah matahari dan
bulan. Karena itulah, manusia telah mengenalnya sejak lama. Meskipun
planet-planet yang sama jauhnya dengan Venus juga telah dikenal oleh manusia, Venus memiliki terang yang tak tertandingi
baik pada waktu pagi maupun malam. Kebalikan dari planet-planet lain, Venus
sangat panas. Suhu permukaannya mencapai 450oC (840oF),
cukup untuk meleburkan segala sesuatu. Ciri lain dari Venus adalah ketebalan
atmosfirnya yang terdiri atas lapisan karbon dioksida. Selain itu, atmosfir
Venus memiliki lapisan asam setebal beberapa kilometer. Tidak ada satupun
makhluk hidup yang dapat hidup disana walau sedetik.
Kita tinggalkan Venus, kita temui Merkurius, planet yang paling dekat
dengan Matahari. Rotasinya sangat lambat karena dekat dengan matahari sehingga
planet tersebut hanya membuat tiga putaran penuh selama dua kali berevolusi
mengelilingi matahari. Inilah mengapa salah satu sisi Merkurius sangat panas
sedangkan sisi lainnya sangat dingin. Perbedaan malam dan siang pada Merkurias sebesar 1,000oC (1,800oF).
Tentu saja lingkungan seperti ini tak mendukung adanya kehidupan.
ASTEROID
Asteroid,
pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran
lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya
terdapat di bagian dalamTata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus).
Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya.
Asteroid pertama yang ditemukan adalah 1 Ceres yang ditemukan pada tahun 1801 oleh Giuseppe Piazzi. Kala itu, asteroid disebut sebagai planetoid.
Asteroid pertama yang ditemukan adalah 1 Ceres yang ditemukan pada tahun 1801 oleh Giuseppe Piazzi. Kala itu, asteroid disebut sebagai planetoid.
Jadi kalau mau dipersimple, asteroid
itu bisa diartikan juga sebagai planet kecil yang beredar mengelilingi matahari
dalam satu koloni(sabuk asteroid)
Sudah sebanyak ratusan ribu asteroid di dalam tatasurya kita diketemukan dan kini penemuan baru itu rata-rata sebanyak 5000 buah per bulannya. Pada27 Agustus 2006, dari total 339.376 planet kecil yang terdaftar, 136.563 di antaranya memiliki orbit yang cukup dikenal sehingga bisa diberi nomor resmi yang permanen. Di antara planet-planet tersebut, 13.350
Dua asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam, yaitu 2 Pallas dan 4 Vesta; keduanya memiliki diameter ~ 500 km. Vesta merupakan asteroid sabuk paling utama yang kadang-kadang terlihat oleh mata telanjang (pada beberapa kejadian yang cukup jarang, asteroid yang dekat dengan bumi dapat terlihat tanpa bantuan teknis; lihat 99942 Apophis).
Sabuk asteroid adalah bagian Tata Surya terletak kira-kira antara orbit planet Mars dan Jupiter. Daerah ini dipenuhi oleh sejumlah objek tak beraturan yang disebut asteroid atau planet kerdil. Sabuk asteroid disebut juga sebagai sabuk utama (main belt) untuk membedakan dari konsentrasi planet kerdil lainnya di dalam sistem tata surya, seperti Sabuk Kuiper dan scattered disc
Lebih dari separuh massa sabuk utama terdapat di empat terbesar objek: Ceres, 4 Vesta, 2 Pallas, dan 10 Hygiea. Kesemuanya berdiameter lebih dari 400 km, sementara Ceres, planet kerdil yang ada di sabuk utama memiliki diameter sekitar 950 kilometer. Selebihnya mempunyai berbagai ukuran sampai sekecil partikel debu. Distribusi penyebaran bahan asteroid ini sangat tipis sehingga kapal ruang angkasa dapat melewatinya tanpa celaka. Akan tetapi, ada tabrakan antara asteroid-asteroid besar, yang menghasilkan kumpulan asteroid yang memiliki karakteristik yang mirip (orbital dan komposisi). Tabrakan juga menghasilkan debu yang membentuk komponen utama cahaya zodiak (zodiacal light). Sebuah asteroid di dalam sabuk utama dapat dikategorikan berdasarkan spektrumnya, yang sebagian besar jatuh ke dalam tiga kelompok dasar: karbon (C-type), silikat (S-tipe), dan kaya logam (M-type)
Sudah sebanyak ratusan ribu asteroid di dalam tatasurya kita diketemukan dan kini penemuan baru itu rata-rata sebanyak 5000 buah per bulannya. Pada27 Agustus 2006, dari total 339.376 planet kecil yang terdaftar, 136.563 di antaranya memiliki orbit yang cukup dikenal sehingga bisa diberi nomor resmi yang permanen. Di antara planet-planet tersebut, 13.350
Dua asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam, yaitu 2 Pallas dan 4 Vesta; keduanya memiliki diameter ~ 500 km. Vesta merupakan asteroid sabuk paling utama yang kadang-kadang terlihat oleh mata telanjang (pada beberapa kejadian yang cukup jarang, asteroid yang dekat dengan bumi dapat terlihat tanpa bantuan teknis; lihat 99942 Apophis).
Sabuk asteroid adalah bagian Tata Surya terletak kira-kira antara orbit planet Mars dan Jupiter. Daerah ini dipenuhi oleh sejumlah objek tak beraturan yang disebut asteroid atau planet kerdil. Sabuk asteroid disebut juga sebagai sabuk utama (main belt) untuk membedakan dari konsentrasi planet kerdil lainnya di dalam sistem tata surya, seperti Sabuk Kuiper dan scattered disc
Lebih dari separuh massa sabuk utama terdapat di empat terbesar objek: Ceres, 4 Vesta, 2 Pallas, dan 10 Hygiea. Kesemuanya berdiameter lebih dari 400 km, sementara Ceres, planet kerdil yang ada di sabuk utama memiliki diameter sekitar 950 kilometer. Selebihnya mempunyai berbagai ukuran sampai sekecil partikel debu. Distribusi penyebaran bahan asteroid ini sangat tipis sehingga kapal ruang angkasa dapat melewatinya tanpa celaka. Akan tetapi, ada tabrakan antara asteroid-asteroid besar, yang menghasilkan kumpulan asteroid yang memiliki karakteristik yang mirip (orbital dan komposisi). Tabrakan juga menghasilkan debu yang membentuk komponen utama cahaya zodiak (zodiacal light). Sebuah asteroid di dalam sabuk utama dapat dikategorikan berdasarkan spektrumnya, yang sebagian besar jatuh ke dalam tiga kelompok dasar: karbon (C-type), silikat (S-tipe), dan kaya logam (M-type)
KOMET
Terbentuk dari gas dan debu-debu terpadatkan.
Kadang-kadang, orbitnya membawa mereka mendekati matahari. Ketika komet
mendekati matahari, permukaannya menjadi menguap karena panas. Penguapan ini
menimbulkan cahaya terang. Bola besar dari gas dan debu muncul disekitar inti.
Bola gas dan debu ini disebut “coma.” Terdapat juga ekor gas dan debu yang
terhubung ke “coma”.
METEOR
adalah
batu-batuan di angkasa. Biasanya, mereka teramati di antara orbit Mars dan
Yupiter. Beberapa diantara mereka, diameternya mencapai 1,000 kilometer (620
mile).
SUMBER :
http://learnwithedo.wordpress.com/2008/03/21/sistem-tata-surya-alam-semesta/
http://majalahkujurnalku.blogspot.com/2012/12/pengertian-asteroid-dan-sabuk-asteroid.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar