DEFINISI PSIKOTERAPI
adalah proses difokuskan untuk membantu Anda
menyembuhkan dan konstruktif belajar lebih banyak bagaimana cara untuk
menangani masalah atau isu-isu dalam kehidupan Anda. Hal ini juga dapat menjadi
proses yang mendukung ketika akan melalui periode yang sulit atau stres
meningkat, seperti memulai karier baru atau akan mengalami perceraian.
Umumnya psikoterapi dianjurkan bila seseorang
bergulat dengan kehidupan, masalah hubungan atau kerja atau masalah kesehatan
mental tertentu, dan isu-isu atau masalah yang menyebabkan banyak individu yang
besar rasa sakit atau marah selama lebih dari beberapa hari. Ada pengecualian
untuk aturan umum, tetapi sebagian besar, tidak ada salahnya untuk pergi ke
terapi bahkan jika Anda tidak sepenuhnya yakin Anda akan mendapat manfaat dari
itu. Jutaan orang mengunjungi psikoterapis setiap tahun, dan sebagian besar
penelitian menunjukkan bahwa orang yang melakukannya manfaat dari interaksi.
Kebanyakan terapis juga akan jujur dengan Anda jika mereka yakin Anda tidak
akan mendapatkan keuntungan atau pendapat mereka, tidak perlu psikoterapi.
TUJUAN PSIKOTERAPI
Sekalipun macam-macam tujuan bias dikemukakan yang tergantung dari latar belakang yang dianut atau dasar
teoritis yang dititikberatkan, namun ada ciri-ciri umum yang bias disepakati
oleh banyak ahli atau mereka yang berusaha merumuskan mengenai konsleing, antar
lain telah diusahakan oleh George & Cristiani
Bagi ahli yang menitikberatkan dasar pendidikan,
mungkin akan menekankan pentingnya proses belajar, “counseling is a
learning-oriented process”, demikian dikemukakan oelh Gustad (1953). Atau Hahn
& MacLean (1955) yang berorientasi klinis-psikologis dan menekankan:
“prevention of disruptive deviations” agar klien yang dibantu bias menyesuaikan
diri dengan lingkungan hidupnya, yang berhubungan dengan kesejahteraan mental.
Atau mereka yang berorientasi pada pendekatan humanistik dengan konseling
terpusat pada klien yang juga di kenal dengan teknik Rogerian, yang
menitikberatkan pentingya “reorganization of the self”
Agar lebih memahami tujuan konseling, ada baiknya
memahami apa yang dikemukakan oleh George & Cristiani (1981) mengenai
tujuan utama suatu konseling, sebagai berikut:
Menyediakan fasilitas untuk perubahan perilaku
Meningkatkan keterampilan untuk menghadapi sesuatu
Meningkatkan kemampuan dalam menentukan keputusan
Meningkatkan dalam hubungan antar perorangan
Menyediakan fasilitas untuk pengembangan kemampuan
klien
UNSUR-UNSUR PSIKOTERAPI
Menurut Masserman ada delapan parameter pengaruh dsaar yang mencakup
unsur-unsur lazom pada semua jenis psikoterapi
Peran social
Hubungan
Hak
Retrospeksi
Reduksi
Rehabilitas, memperbaiki gangguan perilaku berat
Resosialisasi
Rekapitulasi
PERBEDAAN PSIKOTERAPI DAN KONSELING
Sebagaimana telah disimpilkan atau disarikan oleh
Prof.Dr. Prayitno MSc, Ed dari Bloker (1966), Mowter (1950), Mohler (1971) dan
Hansen dkk (1977), bahwa secara ringkas perbedaan antara konseling dan
psikoterapi adalah:
Konseling
1. Berpusat pandang masa kini dan masa yang akan
datang melihat dunia si individu
2. si individu tidak dianggap sakit mental
3. individu dianggap sebagai orang normal, hubungan
antara konselor dan klien itu sebagai teman, yaitu mereka bersama-sama
melakukan usaha untuk tujuan-tujuan tertentu, terutama bagi orang yang
ditangani tersebut.
4. konselor mempunyai nilai-nilai dan sebagainya,
tetapi tidak akan memaksakannya kepada individu yang dibantunya
5. konseling berpusat pada pengubahan tingkah laku,
teknik-teknik yag dipakai lebih bersifat manusiawi.
6. konselor bekerja dengan individu yang normal yang
sedang mengalami masalah.
Psikoterapi
1. Berpusat pandang pada masa yang lalu-melihat masa
kini individu,
2. si individu dianggap sakit mental
3. si individu dianggap sebagai orang sakit-ahli
psikoterapi (terapis) tidak akan pernah meminta orang yang ditolongnya itu
untuk membantu merumuskan tujuan-tujuan,
4. Terapis berusaha memaksakan nilai-nilai dan
sebagainya itu kepada orang yang ditolongnya
5. Psikoterapis berpusat pada usaha pengobatan
teknik-teknik yang dipakai adalah yang telah diresepkan,
6. terapi bekerja dengan “dunia dalam” dari
kehidupan individu yang sedang mengalami masalah berat, psikologi dalam
memegang peranan.
Psikoterapi dalam melakukan berbagai pendekatan,
terhadap mental illness.
Dijelaskan (dalam Chaplin, 2008) bahwa dalam
psikoterapi, terdapat penerapan teknik khusus pada penyembuhan penyakit mental,
atau pada kesulitan-kesulitan penyesuaian diri setiap hari, mencakup hanya
teknik-teknik tertetu, (psikoanalisis, bimbingan direktif atau non direktif,
psikodrama dan lain-lain) yang digunakan oleh para spesialis.
Lebih longgar lagi, psikoterapi dapat mencakup pula
suatu pembicaraaan informal, penyembuhan lewat keyakinan agama, dan diskusi
personal dengan para guru atau teman. Teknik utama yang digunakan oleh para
psikoterapis mencakup interview kedalaman, pengkondisian, sugesti, dan
penafsiran. Beberapa ahli juga memasukan teknik psikoterapi bermacam-macam
teknik medis, seperti psychosurgery , terapi electroshock dan kemoterapi.
Teknik seperti psikoanalisis, terapi berpusat atau client-centered therapy dan
terapi tingkah laku telah membuktikan hasil paling sukses pada penanganan
bentuk-bentuk yang lebih lunak dari penyakit-penyakit tingkah laku. F.
Bentuk-bentuk utama terapi Terapi suportif, Knight (dalam Semiun 2006) yang
disebut covering up atau supportive therapies, terapis berusaha memperkuat
resistensi-resistensi bagi pasien-pasien yang mengalami keadaan psikotik, hanya
dalam psikoanalisis terapis berusaha menemukan penyebab, tujuan, cara, dan
sejarah resistensi-resistensi itu.
Bentuk-bentuk utama dari terapi
Terapi Supportive : Suatu bentuk terapi alternatif
yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap
suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup
terhadap gangguan psikisnya.
Psikoterapi suportif (atau supresif atau non
spesifik)Tujuan psikoterapi jenis ini ialah:
Menguatkan daya tahan mental yang dimilikinya
Mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru
dan yang lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri. ( Maramis,
2005)
Meningkatkan kemampuan adaptasi lingkungan (Anonym ,
2001)
Mengevaluasi situasi kehidupan pasien saat ini,
beserta kekuatan serta kelemahannya, untuk selanjutnya membantu pasien melakukan perubahan realistik apa saja yang
memungkinkan untuk dapat berfungsi lebih baik (Tomb, 2004).
Dafpus :
http://belajarpsikologi.com/sebuah-pengantar-psikoterapi/
https://books.google.co.id/books?id=-vjvjGDxJi4C&printsec=frontcover&dq=Definisi+psikoterapi&hl=id&sa=X&ei=OdYTVdLPGMHguQTWv4CYBw&ved=0CCAQ6AEwAQ#v=onepage&q&f=false
Gunarsa, S.D. (2007). Konseling dan Psikoterapi.
Jakarta: Gunung Mulia.
http://makalahkitasemua.blogspot.com/2009/10/pengertian-objek-persamaan-dan.html#ixzz3VUGuwf3K
Chaplin,J.P. (2008). Kamus lengkap psikologi (revisi
ed.). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
http://www.slideshare.net/iebeiyan/45620167-psikoterapisuportif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar